Berwisata ke Bantimurung Yuk ..
Hmmm, kupu-kupu dan air terjun. Sebagai seorang tukang khayal,
menurutku dua hal tersebut adalah kombinasi yang cantik. Jadi, jangan salahkan aku
kalau lantas aku langsung berkhayal akan ribuan kupu-kupu berterbangan menghiasi
derasnya kucuran air terjun lengkap dengan suara-suara penghuni hutan yang lain.
Ah, kerennya :)
Air terjun yang dimaksud bernama Air Terjun Bantimurung.
letaknya sendiri diKab. Maros, Sulawesi Selatan.
Air terjun ini termasuk bagian dari Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung.
Jaraknya 45 km dari Makassar atau hanya 45 menit dari
Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Rutenya cukup mudah, dari kota Makassar arahkan kendaraan menuju
Jl. Poros Makassar – Maros.
Panduan menggunakan angkutan umum, bisa pembaca simak di blog ini.
Sepanjang perjalanan,..
hamparan sawah nan hijau dan
rumah-rumah adat menghiasi pemandangan
terutama sebuah sungai
yang berada di sepanjang tepi jalan raya,
Hanya saja, perasaan aneh mulai muncul.
Sebab sedari tadi jalannya lurus-mulus
alias tak ada tanjakan. Medan
yang menyenangkan bagi para pesepeda.
Namun apa ada air terjun yang letakknya tidak di ketinggian?
Menjelang memasuki wilayah Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung
perasaan gundah itu sirna,
berganti ketakjuban akan banyaknya bukit-bukit gamping yang berdiri kokoh
di tengah hamparan persawahan.
Hmmm...menarik, jadi di tengah perbukitan gamping ini ada air terjun yang
dihuni oleh ribuan kupu-kupu kah?
Menurut
blog ini, Bantimurung berasal dari bahasa Bugis,
benti dan merrung. Benti berarti air, dan merrung berarti bergemuruh. Namun ada yang memelesetkan
Bantimurung menjadi tempat untuk membanting
kemurungan.
Hehehe, ada-ada saja.
Tiket masuk ke Taman Nasional
Bantimurung-Bulusaraung sebesar Rp 10.000 untuk orang dewasa,
anak-anak Rp 5.000, dan turis asing Rp 20.000.
Suasana di dalam
Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung
cukup tertata rapi sebagai
tempat wisata. Kenapa aku sebut “cukup”,
sebab ya kualitasnya setara
sebagai tempat wisata masyarakat
desa yang sederhana.
Di sungai Pattunuang inilah air terjun
Bantimurung berada. Tingginya “hanya”
15 meter.
Jadi, arus airnya tidak terlampau deras.
Hanya saja yang perlu diwaspadai adalah
batu-batu di sekeliling air terjun yang
sangat...licin.
Pantas saja, ada penyewaan ban untuk
bermain perosotan di antara bebatuan
air terjun.
Terlihat menyenangkan,
tapi sayangnya tidak buatku!
Sebab aku kan motret dan wajib hati-hati
dalam melangkah supaya tidak terpeleset.
Doh .... !
Di samping air terjun
terdapat sebuah tangga yang m
engarah ke puncak air terjun.
Penasaran, kami menyusuri
tangga tersebut dan tibalah aku
di sisi lain dari taman nasional.
Suasananya 100% berbeda,
karena benar-benar di tengah hutan.
Jalan semen yang kami pijak,
masih terbentang panjang.
Jadilah kami susuri jalan semen itu,
trekking di tengah hutan tropis yang panasnya bukan main.
Di beberapa tempat terlihat beberapa kios warung
dan bangku-bangku yang berjejer rapi.
Kira-kira beratus-ratus meter kemudian,
tibalah aku di sebuah pesisir sungai
Pattunuang yang dipagari.
Bentuknya mirip danau yang disebut
Menurut warga setempat,
katanya pernah ada pengunjung
Entah karena lalai dengan dasar
sungai yang cukup dalam atau hal-hal lainnya,
namun aku merasa tempat inilah
yang paling banyak kupu-kupunya,
jika dibandingkan dengan di air terjun.
Bila kita melongok dari pagar akan nampak sebuah air terjun lagi,
yang sepertinya terlarang untuk dikunjungi.
Yah, mungkin air terjun itu adalah surga bagi para kupu-kupu yang tak boleh
diganggu oleh manusia, atau mungkin ada hal-hal lain yang aku tidak tahu.
Oh ya, kupu-kupu di air terjun ternyata tidak sebanyak yang kubayangkan.
Yang nampak berterbangan sekitar belasan ekor saja.
Air terjun Bantimurung sebagai surga kupu-kupu itu sepertinya hanya tinggal dongeng belaka.
Sebabnya?
Hiruk-pikuk manusia yang kian padat
(terutama di hari libur)
sepertinya membuat para kupu-kupu
menjauhi pesona air terjun.
Yang demikian ini adalah
buah simalakama
dari pengembangan pariwisata,
di mana kegiatan pariwisata
akan menganggu lingkungan di sekitarnya.
Jadi mungkin sudah tak layak lagi
air terjun Bantimurung mendapat
predikat surga kupu-kupu.
Ah ...
jangan-jangan predikat itulah yang
memancing banyak orang untuk
bertandang kemari dan pada akhirnya
menggusur surga bagi para insekta
bersayap indah itu.
Tentu pembaca juga tertarik
dengan air terjun yang menjadi surga bagi
para kupu-kupu bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar